Rabu, 15 September 2010

Mau kaya... Sedekah...!

 Oleh : Sigit Nugroho K3 2005


“Ente punya uang berapa? Sedekahkan semuanya sekarang. Jangan ragu. Kalau Ente percaya kepada Allah, uang yang Ente sedekahkan akan berlipat menjadi sepuluh.” “tantang“-nya.

Bagaimana jika tiba-tiba ada seseorang yang menantang anda seperti itu? “Ya…mau sih mau, tapi kan gua gak punya duit lagi bos! Duit gua tinggal 20ribu-20ribunya”, begitu misalnya jawaban kita.



Supaya gampangnya saya berikan contoh. Saya pernah mengalami sebuah kisah berhubungan dengan tantangan di atas. Saya ingat betul, suatu hari seorang sahabat secara tidak sengaja, “membayari” kami makan siang di salah satu warung makan di Gg. Senggol. Sebutlah 20 ribu total yang harus dibayarkan untuk makan kami bertiga, setelah itu kembalilah kami ke kampus. Tak lama, hari itu juga, sahabat saya tersebut melihat pengumuman bahwa dirinya menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah sebesar Rp. 500.000 dari sebuah lomba penulisan essay. Ini nyata terjadi.

Dari kisah tersebut dapat muncul 2 respon yang berbeda, sahabat saya ini bisa saja:
1. Bersyukur kepada Allah, karena mendapat hadiah Rp. 500.000. tapi dia bersyukur biasa, bersyukur tapi bukan bersyukur karena ilmunya.
2. Bersyukur pada Allah, tapi dengan memahami satu hal, yakni bahwa Allah telah menjanjikan bayaran 10x lipat bagi mereka yang mau bersedekah. Jadi di mata dia, Rp. 500.000 itu bukan suatu kebetulan.

Kedua respon tersebut berbeda! Yakni di peningkatan amaliyah kemudiannya. Ketika mendapat ganti 500 ribu, ia kemudian tambah menyadari dan tambah meyakini kebenaran janji Allah.

“Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya…” (QS. Al-An’aam:160)

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya bukan 9, melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan dikembalikan Allah 10x lipat. 10-1=19, 10-2=28, 10-3=37, dst hingga 10-10=100!

Dan mestinya, kelak ia akan mengubah jumlahnya (membayari makan teman), atau minimal mengistiqomahkan ibadahnya. Kalau tidak, maka kebodohanlah baginya. Sudah Allah berikan ilmu, hikmah dan pengalaman, tidak bertambah imannya.

Yang lebih heboh, jumlah akhir bagi mereka yang mau bersedekah tentu akan lebih banyak lagi, tergantung kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar 10x lipat. Dalam QS. Al-baqarah:261, Allah menjanjikan 700x lipat.

”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki…” (QS.Al-baqarah:261).

Lihat contoh kisah di atas,bukan 10x lipat yang Allah berikan, tapi lebih!

Namun harus disadari, sedekah uang tidak selalu harus dibalas uang. Sebagaimana sedekah, yang tidak harus melulu berbentuk uang. Kalau mungkin ada yang bertanya, “Kenapa kenyataannya sedekah kita tidak selalu dibalas uang?”. Kita harus berani menjawab, “Selalu dibalas dengan uang”. Tapi kadang bukan berbentuk tunai, melainkan yang senilai dengan uang tunai tersebut. Sebut saja: kehadiran kesehatan bagi kita, nikmat usia, terhindarnya kita dari bala, kesempatan hidup yang lebih baik, anak yang sehat, atau kehadiran anak itu sendiri, sehatnya keluarga, selamatnya diri dan keluarga, karir yang lebih baik, IP meningkat, dilancarkan skripsi, dst.

Nah..itu baru dari amalan sedekah, apalagi kalau kita tambah dengan amalan-amalan baik lainnya, seperti shalat malam dan dhuha, maka Allah akan mengggenapkan lagi balasannya untuk kita. Amalan baik, akan membuat kita punya hidup jauh dari kekurangan.

Semoga kita dapat menjadi generasi pensedekah, generasi shalat malam, generasi shalat dhuha, dan generasi amalan-amalan baik lainnya. Amin.

“Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan… kecuali ia bertambah.. bertambah.. bertambah..” (HR. at-Tirmidzi).

(disarikan dari “The Miracle of Giving” & “Allah maha Pemberi, maka Engkau Gampang naik Gaji” Ust. Yusuf Mansyur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar